Proyek Manajement

Dalam pembangunan suatu proyek konstruksi selalu diperlukan adanya manajemen proyek. Peran manajemen proyek ini sangat penting untuk menentukan tingkat keberhasilan dari setiap proyek konstruksi. Nah, mengapa peran manajemen proyek itu sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi? Karena dengan adanya manajemen proyek tujuan dari proyek konstruksi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana penggunaan sumber daya dan kegiatan yang ada sesuai dengan tujuan proyek. Sedangkan efisien dapat diartikan penggunaan sumber daya untuk setiap kegiatan digunakan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, dan waktu penggunaannya. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan. Dapat dibayangkan seberapa penting peran manajemen proyek ini, yuk kita bahas lebih jauh tentang apa itu manajemen proyek!

Pengertian manajemen proyek menurut Project Management Institute (PMI) adalah “seni untuk mengarahkan dan mengoordinasikan sumber daya manusia dan material selama masa proyek berlangsung dengan menggunakan teknik manajemen modern untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan mempertimbangkan ruang lingkup proyek, biaya, waktu, kualitas, dan tujuan dari pihak-pihak yang berpartisipasi.” Orang yang bertanggung jawab pelaksanaan suatu proyek disebut manajer proyek. Tanggung jawab ini meliputi pengelolaan segala aspek pada sebuah proyek mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan proyek tersebut hingga selesai sesuai dengan anggaran, jangka waktu dan kualitas hasil yang ditetapkan. Jadi dapat diartikan bahwa manajemen proyek konstruksi adalah kondisi dimana manajer proyek konstruksi menggunakan model manajemen proyek di atas untuk mencapai tujuan dari proyeknya, hanya dalam konteks konstruksi.

Pada umumnya, manajemen proyek konstruksi bertujuan agar kegiatan konstruksi yang dilakukan bisa mencapai tujuan tertentu yang telah ditargetkan. Dalam mengerjakan proyek dibutuhkan berbagai hal mulai dari sumber daya manusia, modal dan lain sebagainya. Selain itu, manajemen proyek juga berkaitan dengan lima variabel yaitu ruang lingkup, biaya, waktu, kualitas dan resiko. Nah, keberadaan manajemen proyek ini bertujuan untuk membantu tim penyelenggara proyek mencapai target yang diinginkan dengan mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki dan 5 variabel yang berkaitan tadi untuk mengusahakan agar semua rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi berlangsung dengan:

  1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek.
  2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari perencanaan biaya yang telah dianggarkan.
  3. Kualitas yang sesuai dengan persyaratan.
  4. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Manajemen proyek konstruksi itu sendiri meliputi proses perencanaan kegiatan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengendalian ( controlling ).

  1. Perencanaan (planning) adalah peramalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Bentuk dari perencanaan dapat berupa: perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan program kegiatan beserta jadwal.
  2. Pengaturan (organizing) bertujuan melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap tujuan proyek konstruksi.
  3. Pelaksanaan (actuating) adalah tahapan dimana semua anggota tim akan bekerja sesuai dengan rencana awal untuk bisa menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan juga sesuai dengan target dan tujuan yang diinginkan.
  4. Pengendalian (controlling) adalah proses pengukuran kualitas yang telah dicapai, evaluasi kerja, dan langkah perbaikan bila diperlukan.

Penerapan manajemen proyek konstruksi ini dapat meliputi proyek konstruksi perumahan, pertanian, komersial, kelembagaan, industri, sipil berat, atau lingkungan. Akan tetapi manajemen proyek konstruksi adalah bidang yang kompleks, dan membutuhkan pengetahuan di berbagai bidang seperti keuangan, mediasi, hukum, bisnis, dan banyak lagi. Untuk dapat menyusun manajemen proyek konstruksi yang baik diperlukan seorang manajer proyek yang memiliki keterampilan yang kuat dalam komunikasi, pengetahuan yang mendalam tentang proses pembangunan, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah.